Doa Agur Amsal 30:7-9

Doa Agur :“Permohonan untuk Kemurnian dan Integritas Hidup”
  1. Introduction
Seorang staff senior di Perkantas pernah berkata, banyak alumni yang justru jatuh ketika berkelimpahan uang. Tampaknya ada satu pembinaan yang diperlukan untuk alumni-alumni kita yaitu bagaimana bagaimana menjaga hidup tetap berintegritas ketika berkelimpahan uang? Ya, tidak sedikit orang Kristen yang ketika mahasiswa menggebu-gebu melayani Tuhan, namun ketika berkelimpahan dengan harta benda, melupakan Tuhan dalam hidup mereka. Tak sedikit pula yang bermasalah dalam hal integritas, khususnya dalam hal keuangan, bahkan yang terlilit hutang atau ketahuan korupsi mengambil uang yang bukan haknya.
Kita semua tidak imun terhadap masalah yang satu ini. Kita juga bisa gagal dan jatuh, mengambil keputusan yang salah yang merugikan diri sendiri dan orang lain. Hari ini kita belajar dari doa seorang yang bernama Agur yang meminta 2 hal yang khusus dalam hidupnya kepada Tuhan. Pertama: ia meminta dijauhkan dari kecurangan dan kebohongan. Kedua : ia meminta jangan diberikan kemiskinan atau kekayaan. Sebuah doa yang tidak lazim diminta oleh kebanyakan orang.

2. Latar Belakang (Konteks)
Agur adalah tokoh yang tidak dikenal di Perjanjian Lama, demikian juga nama ayahnya : Yake tidak ditemukan di ayat lain di PL. Ada yang mengatakan Agur adalah nama lain dari Salomo. Tetapi kebenarannya sulit ditemukan. Bahkan tafsiran untuk ayat 1 dari perkataan Agur menghasikan tafsiran yang berbeda. Contohnya, ada perbedaan antara terjemahan ITB dan NIV di ayat 1.
ITB : “Perkataan Agur bin Yake dari Masa. Tutur kata orang itu: Aku berlelah-lelah, ya Allah, aku berlelah-lelah, sampai habis tenagaku.”
NIV : “The prayer of Agur son of Jakeh-an oracle: This man declared to Ithiel, to Ithiel and to Uchal”
Mengapa berbeda? Kata “massa” di ayat 1 bisa diterjemahkan sebagai “oracle” atau perkataan nubuat. Ada juga yang menafsirkan “massa” sebagai nama tempat, sebuah suku di Arab utara. Kata “massa” berulang persis di Amsal 31:1 dengan penggunaan yang sama dgn pasal 30:1. Selanjutnya, Ithiel dan Uchal bisa diterjemahkan sebagai nama orang, tetapi dalam text aslinya bisa juga diterjemahkan sebagai I am weary, O God; I am weary, O God, and exhausted”. Hal ini menyebabkan perkataan Agur termasuk salah satu yang paling sulit di kitab Amsal, karena problem penerjemahan (tekstual dan exegetikal), khususnya di ayat 1.
Tetapi yang jelas yang kita simpulkan adalah: konteks yang melatarbelakangi ayat-ayat selanjutnya, yang tampak di ayat 2-4 adalah “melancholy tone”. Lebih mirip nada ayat 1 ke Ayub dan pengkhotbah dibandingkan dengan ayat-ayat lain di Amsal. Boleh dikata, Agur mencari dengan batas limit tenaga dan tidak menemukan apa-apa; Allah tetap menjadi misteri yang tidak ada pikiran manusia yang bisa menguasainya.
Di ayat-ayat selanjutnya, Agur juga menggunakan objek alam untuk menemukan pelajaran moral darinya (lintah, dunia orang mati, rahim, bumi, api, gagak lembah, anak rajawali, semut, pelanduk, belalang, cicak, singa, ayam jantan, kambing jantan, etc). Ia mengambil hikmat dari objek alam tersebut.

(2-4) Attitude of humility – cannot understand the mystery of God
Kalau kita baca ayat 1-4, kita melihat Agur menyadari keterbatasan pengetahuan manusia mengenal Allah Yang Maha Kudus. Perasaan yang sama juga dialami oleh pemazmur di Mazmur 73:22, 22:6. Agur menggunakan bahasa yang hiperbolis dan ironis menyiratkan pengakuan akan keterbatasan pengertian manusia untuk memahami misteri Allah. Apa yang dikatakan Agur di ayat 2 dan 3 sangat berkebalikan dengan kenyataan hikmat, pengertian, pengetahuan yang diagung-agungkan di kitab Amsal. Namun bahasa yang ia gunakan menyimpan pengakuan dan kesadaran akan keterbatasan pengertiannya sebagai manusia untuk mengenal Allah.
Sebab aku ini lebih bodoh dari pada orang lain, pengertian manusia tidak ada padaku. Juga tidak kupelajari hikmat, sehingga tidak dapat kukenal Yang Mahakudus.” (Pro 30:2-3)
Bahkan di ayat 4 Agur menanyakan pertanyaan tentang “Siapa”. Jawaban dari pertanyaan ayat 4 adalah hanya Allah, tidak ada yang lain selain Tuhan yang sanggup. Kesadaran akan keadaan kita sebagai manusia yang lemah dan terbatas yang membutuhkan Tuhan adalah salah satu fondasi dasar dalam doa. Kesadaran akan siapa Tuhan sangat penting dalam doa.
Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu!” (Pro 30:4)
Di sekitar tahun 1950an, banyak misionaris yang ada di China dipulangkan dari China karena situasi politik yang tidak memungkinkan. Markas OMF (waktu itu China Inland Mission) berpindah ke Singapura untuk mengalihkan pelayanan misi ke Asia Tenggara. Mereka set up sebuah bangunan dengan 20 kamar di Chancery Lane sebagai headquarter (DTC sekarang). Namun karena kebutuhan misi yang semakin besar mereka mendoakan untuk bisa mendapatkan tempat yang lebih luas. Mereka mendapatkan penawaran tanah dan bangunan di dekat Botanic Garden yang harganya sangat sulit dijangkau oleh pelayan misi. Waktu itu harganya 170 ribu M dollar, sementara OMF hanya memiliki dana 85 ribu M dollar. Secara tiba-tiba agen menurunkan harga menjadi 90 ribu M dollar. Tetapi mereka tidak punya dana untuk menutupi kekurangannya dan mengatakan bahwa mereka hanya sanggup 85 ribu M dollar. Hanya 5 menit setelah mereka nyaris melepas kesempatan itu, telpon berdering dan agen bersedia untuk menerima harga 85 ribu M dollar. Kadang, sering kali kita lupa, bahwa kita punya Allah yang sanggup untuk mengatur segala sesuatunya. Seringkali kita lupa berdoa dan meminta pada Tuhan untuk apa yang kita butuhkan.

(5-6) Pentingnya firman
Semua firman Allah adalah murni. Ia adalah perisai bagi orang-orang yang berlindung pada-Nya. Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.” (Pro 30:5-6)
Agur menemukan bahwa Firman Allah adalah benar, teruji, terbukti dan bisa dipercaya. Firman Allah adalah murni seperti emas yang terbakar memiliki kualitas murni. Lihat Mazmur 12:6. Kemurnian Firman seperti perisai (protector), memberi perlindungan bagi orang yang berlindung padanya (protection, refuge, to put trust pada kebenaran “the truth” yang ada di dalamnya). Kata “add” atau “menambahi firman”: Agur mengingatkan, untuk tidak menambahi firman Tuhan karena kemurnian Firman Allah.
(7-9) Agur's Prayer. Doa Agur : doa permohonan akan kemurnian dan integritas hidup
Dua hal aku mohon kepada-Mu, jangan itu Kautolak sebelum aku mati, yakni:” (Amsal 30:7). Dua permintaan ini menunjukkan 2 hal yang paling utama (esensial) dalam hidup Agur. Jika kita merangkum doa kita dalam 2 permintaan paling esensial dalam hidup kita, apa yang akan kita minta kepada Tuhan?
Doa pertama : “kemurnian, integrity dan kebenaran dalam hidup”
Jauhkanlah (remove) dari padaku kecurangan dan kebohongan.” (30:8a)
Falsehood and lies, false and foolish things. Kecurangan= akar katanya “emptiness”-worthless behaviour. Kebohongan= tell a lie, deceitful, yang berdampak bukan hanya buat individu tetapi juga sosial. Dosa ini termasuk dalam dosa yang dilarang dalam ten commandment.
Saya ingat satu kali saya ada di Manokwari, Papua di tempat kakak saya seorang dosen di universitas di Manokwari. Suatu kali ia di sms oleh seorang pegawai pemerintah yang mengatakan bahwa laporan keuangannya salah dan ia harus mengganti uang dalam jumlah besar. Pegawai itu juga mengatakan kalau kakak saya memberikan sejumlah besar uang kepadanya, maka kasusnya tidak akan diperpanjang. Hal seperti ini sangat real dialami oleh alumni, khususnya di Indonesia. Yang tidak bersalah, bisa jadi kena salah karena hal yang sangat sepele.
Ada juga satu alumni baru yang bekerja di Jakarta. Suatu saat bossnya meminta untuk dicarikan wanita, pelacur. Dia kebingungan dan tidak tahu berbuat apa, karena seakan-akan itu termasuk dalam pekerjaan yang harus dilakukan. Ada juga satu staff Perkantas Jogja yang sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan lalu memutuskan untuk keluar karena kondisi pekerjaan yang tidak kondusif (rekan-rekan yang pergi ke pelacuran, dst). Ada banyak temptation dalam hidup yang bisa menyeret kita pada kesia-siaan dan kebohongan.
Second Prayer : pray for abstain from the peril of poverty and prosperity
Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku.” (Amsal 30:8)
Doa ini tidak bisa dilepas dari ayat 8a & 9 : reason kenapa permohonan yang tidak lazim ini diminta oleh Agur. Doa ini konsisten dengan doa Bapa Kami (Give us this day our daily bread, lead us not into temptation-Mat 6:11, 13). Bahasa aslinya : “a portion that is fitting”, tangan Tuhan yang terulur dan memberikan porsi yang memang menjadi bagiannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang ada.
Bahaya, danger, temptation of being too rich—too well fed
Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu?
Self satisfied-self sufficiency and denied God-- apostacy. Jangan memberikan saya kekayaan yang membuat saya melupakan Tuhan, yang membuat kita menjadi greedy, yang membuat kita memberhalakan kekayaan dan bergantung penuh pada kekayaan, melupakan keberadaan atau eksistensi Tuhan.
Bahaya, danger, temptation of being too poor
  • Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.
Thief, steal = mempermalukan nama Tuhan. Doa ini lahir dari kesadaran akan kerapuhannya sebagai manusia-humility of self knowledge. The meaning of contentment-- bandingkan dengan Amsal 30:15-16. A balance and Godly centric life. More stuff? More wealth?--Greedy. How much time you focus on God? Ingat Tuhan dalam setiap berkat kekayaan yang Tuhan beri dalam lumbung-lumbungmu. Our wealth does not belong to our selves but it belongs to God.
  1. Conclusion
Orang bisa berubah karena uang. Pelayanan bisa berubah karena uang. Gereja juga bisa pecah karena uang. Gereja bisa masuk ke pengadilan karena masalah uang (city Harvest, gereja di Surabaya, dst). Keluarga bisa terpecah belah karena masalah uang dan harta benda. Suami istri bisa bertengkar hebat karena masalah uang. Ada keluarga yang menuntut ke pengadilan tinggi kakak atau adiknya karena masalah harta. Bahkan tak jarang kasus pembunuhan terjadi karena masalah uang. Billy Graham berkata There is nothing wrong with men possessing riches. The wrong comes when riches possess men.” Billy Graham.

Baca I Tim 6:6-10. Doa Agur menjadi doa yang sangat penting bagi keluarga-keluarga Kristen di masa sekarang. Belajar cukup dengan apa yang ada. Tidak greedy. Berdoa agar dicukupkan dengan apa yang ada dan dijauhkan dari pencobaan yang bisa membuat kita jatuh. Seperti Paulus, mengerti apa arti kekurangan dan kelimpahan, dalam segala perkara ditanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada kita. Filipi 4:12-13. Amin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mempersiapkan dan Menyusun Khotbah/Renungan

Jalan Keselamatan